Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja, PT Vale Perkuat Kesiapsiagaan bersama Ahli Toksikologi Nasional

    Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja, PT Vale Perkuat Kesiapsiagaan bersama Ahli Toksikologi Nasional
    PT Vale Indonesia Komitmen terhadap keselamatan kerja

    LUWU TIMUR, 2 Desember 2024. Wujud nyata kepedulian PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terhadap keselamatan kerja dilakukan melalui Pelatihan Penanganan Gigitan Ular. Memiliki wilayah operasi yang berdekatan dengan area hutan, potensi terserang hewan dan tumbuhan beracun perlu dimitigasi oleh Perseroan.

    Kesadaran akan risiko bekerja di alam liar, mendorong PT Vale mengambil langkah proaktif melalui edukasi keselamatan kerja kepada karyawan serta tenaga medis di sekitar wilayah operasional.

    Edukasi diberikan secara bergiliran dalam bentuk Pelatihan Penanganan Gigitan Ular di tiga lokasi, yakni Sorowako, Morowali dan Pomalaa pada (19-20 dan 22/11/2024). Sebanyak 400 peserta hadir untuk belajar bersama Ahli Toksikologi Nasional Dr dr. Tri Maharani, Sp.Em. 

    Dalam pelatihan ini, dr Tri Maharani membagikan wawasan dan keterampilan kepada para peserta mengenai penanganan darurat saat tergigit ular dan terpapar racun lainnya. Ia berbagi kekhawatiran terkait kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pertolongan pertama yang benar dalam kasus gigitan ular berbisa. 

    “Di Indonesia, tantangan terbesar adalah kurangnya pengetahuan yang benar tentang pertolongan pertama. Meskipun informasi mudah diakses melalui internet, banyak informasi keliru yang justru bisa memperburuk keadaan, ” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pengetahuan mengenai jenis ular berbisa perlu dimiliki oleh setiap pekerja di lapangan. Ia menegaskan, waktu adalah faktor krusial dalam menangani paparan racun saat tergigit hewan. Dengan pengetahuan yang baik, dalam sepersekian detik kita tidak hanya berhasil menyelamatkan nyawa tetapi membantu mencegah dampak yang serius. 

    dr Tri Maharani juga menambahkan dalam mencegah gigitan ular dibutuhkan pemahaman mengenai teknik evakuasi ular secara aman dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan nilai PT Vale yakni menghargai bumi, sebagai langkah mitigasi risiko tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.

    Tidak hanya belajar dari dr Tri Maharani, PT Vale juga merefleksikan kejadian gigitan ular yang pernah menimpah pekerja di lapangan. Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, ada 6 kasus akibat gigitan hewan berbisa ditemukan di Blok Sorowako.

    Darmawan, salah satu kontraktor PT Vale pernah mengalami gigitan ular berbisa saat melakukan pekerjaan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan. Berada di hutan terbuka yang ditumbuhi banyak tanaman pakis, membuatnya sulit membedakan tumbuhan dan hewan yang sedang berkamuflase.

    “Saat itu saya bekerja di hutan dan tidak melihat ada ular yang bersembunyi di balik tanaman pakis. Ular menyerang lengan dan saya berusaha tenang sesuai dengan materi keselamatan kerja yang saya dapatkan sebelumnya. Saya telpon teman dan dibantu untuk penanganan pertama lalu dirujuk ke Rumah Sakit PT Vale, ” katanya.

    Setelah menjadi korban gigitan ular, Darmawansyah merasa edukasi penanganan pertama serta pengenalan jenis hewan berbisa sangat penting. Ia berpesan kepada para pekerja lainnya untuk selalu waspada dan mempelajari kondisi alam di sekitar tempat kerja. 

    Selaras dengan harapan Darmawansyah, Head of Health, Safety, Environment & Risk Project PT Vale, Oktavianus Riza Ganna, mengatakan pelatihan praktis ini sangat penting untuk memastikan setiap pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan dalam situasi darurat.

    "Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen PT Vale untuk mengimplementasikan nilai life matter most. Perseroan senantiasa berupaya untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja. Kami ingin agar setiap karyawan merasa siap dan percaya diri dalam menghadapi situasi kritis, " ujar Riza. 

    *Sub Judul: Edukasi Masyarakat melalui Tenaga Medis*

    Pengetahuan mengenai cara menangani gigitan ular berbisa perlu disebarkan ke lebih banyak orang. Tidak dapat dipungkiri, bukan hanya pekerja lapangan yang bisa terdampak. Melainkan masyarakat sekitar wilayah operasional PT Vale juga berpotensi terkena serangan hewan dan tumbuhan beracun.

    Hal ini mendorong PT Vale tidak hanya melibatkan para pekerja namun juga menggandeng Dinas Kesehatan dan Tenaga Medis Lokal di setiap desa pemberdayaan. 

    Perseroan menyadari penanganan keadaan darurat, mulai dari kejadian di lapangan hingga dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat harus memiliki keterikatan. Seperti yang dijelaskan dr. Tri Maharani jika penanganan awal salah, maka potensi risiko kematian atau dampak serius lainnya bisa muncul.

    Setelah diberikan berikan materi, berbagai pandangan dari tenaga medis bermunculan. Salah satunya dari dr. Sukmawati Arifuddin yang bekerja di Puskesmas Bantilang. Ia merasa pelatihan sangat relevan dan bermanfaat baginya yang bertugas di wilayah dekat dengan kawasan hutan. 

    “Sosialisasi ini memberikan edukasi yang baru bagi kami. Sebagai tenaga medis, kami butuh memperdalam pemahaman soal bagaimana penanganan darurat akibat gigitan hewan beracun terlebih dahulu, sebelum menyebarkannya ke masyarakat, ” ujarnya.

    Sulaiman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali juga merasa sangat bersyukur karena Perseroan telah memfasilitasi pelatihan gawat darurat yang kasusnya sangat dekat dalam kehidupan masyarakat.

    “Terima kasih PT Vale untuk kegiatan edukasi kepada para tenaga kesehatan. Melihat pengalaman dan kemampuan dari pemateri yang luas dalam bidang toksikologi, kami merasa lebih yakin dan terinformasi mengenai langkah-langkah yang tepat dalam penanganan gigitan ular, ” pungkasnya. 

    PT Vale berkomitmen untuk terus mengedepankan keselamatan kerja dalam setiap aspek operasionalnya, dan pelatihan semacam ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meminimalkan risiko dan memastikan kesejahteraan seluruh tim yang terlibat.

    Tentang PT Vale Indonesia Tbk
    PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) sebagai bagian dari Group MIND ID adalah pemimpin global dalam pertambangan nikel berkelanjutan yang berakar kuat di Indonesia dan berkomitmen pada prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Dengan praktik pertambangan hijau yang inovatif dan penggunaan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air, PTVI secara signifikan mengurangi jejak karbonnya. Beroperasi dengan izin hingga 2035, PTVI memainkan peran penting dalam transisi energi global, memasok nikel yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik, energi terbarukan, dan teknologi hijau.

    Komitmen PTVI terhadap keberlanjutan melampaui aktivitas pertambangan, dengan fokus pada reklamasi lahan, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pengembangan komunitas. Diakui secara global atas kinerja ESG yang kuat, PTVI menetapkan standar baru untuk pertambangan yang etis, memimpin Indonesia dalam dekarbonisasi industri, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau.

    morowali
    Patar Jup Jun

    Patar Jup Jun

    Artikel Sebelumnya

    Babinsa Kodim 1311/Morowali Bersama Personel...

    Artikel Berikutnya

    Kasubdit Provos Polda Sulteng Tegaskan Komitmen...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Satgas Yonif 715/Motuliato Bagikan sembako kepada Masyarakat di Puncak Jaya, Papua
    Panglima TNI Terima Kunjungan Kehormatan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata RRT
    Dorong Peningkatan Kesehatan di Morowali, IMIP Bangun Klinik Baru
    Bakamla RI Siap Dukung Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025
    Kapolri dan Menteri P2MI Bersinergi Lindungi Pekerja Migran Indonesia
    Komsos di Desa Tanjung Harapan, Babinsa Kodim 1311/Morowali Imbau Pemuda Jaga Keamanan Jelang Tahun Baru
    Kapolres Morowali Pimpin Pemeriksaan Senjata Api Personel Pastikan Kelayakan Penggunaan dan Cegah Potensi Penyalahgunaan 
    Kantor KPU Morowali Terbakar Bukan Dibakar, Semua Logistik Pilkada dan Berkas Penting Dapat Diselamankan
    Satresnarkoba Polres Morowali Tangkap 2 Terduga Pelaku Narkotika Terancam Penjara Seumur Hidup 
    Lapangan Sangiang Kinambuka Jadi Rebutan Titik Kampanye, Dibahas Alot Hingga Larut Malam di Rakor KPU Morowali Setujui Dana Kampanye 30 M lebih
    Komsos di Desa Tanjung Harapan, Babinsa Kodim 1311/Morowali Imbau Pemuda Jaga Keamanan Jelang Tahun Baru
    Ketua Bhayangkari Ranting Bungku Barat Ikuti Upacara Puncak Peringatan Hari Ibu Tahun 2024
    Kapolres Morowali Pimpin Pemeriksaan Senjata Api Personel Pastikan Kelayakan Penggunaan dan Cegah Potensi Penyalahgunaan 
    Kantor KPU Morowali Terbakar Bukan Dibakar, Semua Logistik Pilkada dan Berkas Penting Dapat Diselamankan
    Satresnarkoba Polres Morowali Tangkap 2 Terduga Pelaku Narkotika Terancam Penjara Seumur Hidup 
    Bhayangkari Cabang Morowali Syukuran HKGB Ke-72, Kapolres AKBP Suprianto: Peran Bhayangkari Sangat Penting Mendukung Tugas Polri 
    Babinsa Koramil 1311-07/Menkep Pererat Silaturahmi dengan Masyarakat Desa Kafolagadi
    Kasiter Kasrem 132/Tdl Hadiri Upacara HUT Ke-46 Kota Palu Tahun 2024
    Polsek Bahodopi Gerakkan Ketahanan Pangan di Desa Dampala
    Dukung Tambang Batu Gamping PT DJM, Ratusan Warga Desa Laroue Lakukan Aksi Demo di Kantor Bupati Morowali 

    Ikuti Kami